Komitmen Pertamina dalam Forum Indonesia-Afrika 2024 untuk Ketahanan Energi Nasional

Kamis, 12 September 2024 | 15:31:08 WIB

Indonesia menjadi tuan rumah acara “Indonesia Africa Forum (IAF) 2024” yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, dari 1 hingga 3 September 2024. Forum ini dihadiri oleh 54 negara dan 800 peserta dari benua Afrika serta tamu internasional lainnya, dan menjadi platform utama bagi Pertamina untuk berinteraksi dengan mitra bisnisnya.

Acara ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo dengan tema “Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063” dan juga menyelenggarakan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan sambutan hangat kepada para peserta dan mengapresiasi kehadiran mereka di tengah berbagai tantangan global seperti perlambatan ekonomi, pengangguran, inflasi, dan ketegangan geopolitik yang berdampak pada rantai pasok global.

IAF 2024 menawarkan berbagai kegiatan bisnis seperti sesi pimpinan, diskusi panel, pameran proyek, eksibisi, serta sesi pencocokan bisnis. Forum ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan negara-negara Afrika, merumuskan strategi, dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan global yang semakin rumit.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengungkapkan dukungannya terhadap acara ini dan menekankan peran Pertamina dalam ekspansi global, khususnya di Afrika. Nicke menyatakan bahwa Pertamina telah memulai kerjasama dengan berbagai negara Afrika dan saat ini semakin memperkuat komitmennya. Ia menyoroti potensi besar dalam sektor energi di Afrika, termasuk energi gas dan geothermal, yang sejalan dengan tujuan transisi menuju energi yang lebih bersih.

Nicke juga menghargai dukungan Pemerintah Indonesia, yang melalui kerjasama antar pemerintah (G to G) dengan negara-negara Afrika sesuai dengan semangat Bandung Spirit, memfasilitasi upaya Pertamina untuk ekspansi global dan menjalin kemitraan bisnis internasional.

Sejak 2013, Pertamina telah aktif di sektor hulu dan gas di beberapa negara Afrika seperti Aljazair, Gabon, Nigeria, Namibia, dan Tanzania. Ekspansi ini telah berkontribusi pada produksi migas internasional Pertamina. 

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa kerjasama internasional Pertamina juga berfokus pada pengembangan bisnis rendah karbon. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat teknologi untuk energi rendah karbon dan energi transisi, serta mendukung pencapaian target Net Zero Emission Pemerintah Indonesia.

Di IAF, Pertamina juga memamerkan produk dan layanan dari berbagai subholding dan anak usahanya, membuka peluang kerjasama yang lebih luas dengan negara-negara Afrika. Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh bisnis dan operasionalnya.

Terkini