Pertamina Menampilkan Strategi Ketahanan Energi di Forum Indonesia-Afrika 2024

Kamis, 12 September 2024 | 16:51:52 WIB

Indonesia menyelenggarakan "Indonesia Africa Forum (IAF) 2024" di Nusa Dua, Bali, pada 1-3 September 2024. Forum ini dihadiri oleh perwakilan dari 54 negara Afrika serta 800 peserta internasional, menjadikannya sebagai momen penting bagi Pertamina untuk bertemu dan menjalin kerjasama dengan mitra bisnis global.

Acara ini resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo dengan tema “Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063”, dan juga mencakup High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyambut para peserta dengan hangat dan mengapresiasi partisipasi mereka di tengah berbagai tantangan global, seperti perlambatan ekonomi, pengangguran, inflasi, dan ketegangan geopolitik yang mempengaruhi rantai pasokan global.

IAF 2024 menyediakan berbagai kegiatan, termasuk sesi pimpinan, diskusi panel, pameran proyek, eksibisi, dan sesi pencocokan bisnis. Forum ini berfungsi sebagai platform utama untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan negara-negara Afrika, merumuskan strategi bersama, dan berkolaborasi dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menegaskan dukungannya terhadap acara ini dan menyatakan komitmen Pertamina untuk memperluas jangkauan globalnya, terutama di Afrika. Ia mencatat bahwa Pertamina telah memulai kerja sama dengan beberapa negara Afrika dan kini semakin memperkuat komitmennya. Nicke menekankan potensi besar dalam sektor energi di Afrika, seperti gas dan geothermal, yang sejalan dengan tujuan transisi menuju energi yang lebih bersih.

Nicke juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Pemerintah Indonesia, yang melalui kerjasama antar pemerintah (G to G) dengan negara-negara Afrika sesuai semangat Bandung Spirit, mendukung upaya Pertamina untuk ekspansi global dan menjalin kemitraan bisnis internasional.

Sejak 2013, Pertamina telah terlibat dalam sektor hulu dan gas di negara-negara Afrika seperti Aljazair, Gabon, Nigeria, Namibia, dan Tanzania, yang telah memberikan kontribusi pada produksi migas internasional Pertamina.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menambahkan bahwa kerjasama internasional Pertamina juga bertujuan memperkuat bisnis rendah karbon. Melalui sinergi ini, diharapkan dapat terjadi pertukaran teknologi yang mendukung energi rendah karbon dan energi transisi, serta membantu pencapaian target Net Zero Emission Pemerintah Indonesia.

Selama IAF, Pertamina juga memamerkan berbagai produk dan layanan dari subholding dan anak usahanya, membuka peluang kerjasama yang lebih luas dengan negara-negara Afrika. Sebagai pelopor dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus mendorong program-program yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) serta penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh aspek bisnis dan operasionalnya.

Terkini