Raih Pendanaan Series A+ US$25 Juta, Broom Siap Transformasi Digital Industri Otomotif Indonesia

Rabu, 02 Oktober 2024 | 11:04:28 WIB

Jakarta – Broom, startup otomotif digital yang berfokus pada pemberdayaan ekosistem mobil bekas di Indonesia, telah berhasil mendapatkan pendanaan Series A+ senilai US$25 juta. Pendanaan ini dipimpin oleh Openspace, sebuah perusahaan modal ventura yang dikenal berinvestasi di perusahaan-perusahaan teknologi terdepan di Asia Tenggara. Beberapa investor lain yang turut serta dalam pendanaan ini termasuk AC Ventures, Quona Capital, MUFG Innovation Partners, dan PKSHA Capital.

Selain pendanaan ekuitas, Broom juga mendapatkan akses kredit dari berbagai lembaga keuangan seperti Komunal, Funding Societies, Modalku, dan DBS Indonesia, untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya. Kombinasi pendanaan ini menunjukkan keyakinan investor terhadap model bisnis Broom yang berfokus pada digitalisasi dealer mobil bekas tradisional di Indonesia.

Ayu Tanoesoedibjo, Executive Director Indonesia di Openspace, menjelaskan bahwa investasi ini merupakan langkah penting dalam mendukung dealer otomotif tradisional untuk mengadopsi teknologi dan memberikan solusi pembiayaan yang lebih inovatif. "Pendanaan ini memperkuat komitmen kami untuk membantu dealer bertransformasi secara digital, memungkinkan mereka untuk tetap kompetitif dalam era ekonomi digital," ungkap Ayu dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Sejak awal tahun 2024, Broom telah mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam sektor otomotif di Indonesia. Dalam enam bulan pertama, startup ini telah menyalurkan Rp1,1 triliun (sekitar US$72,5 juta) melalui produk unggulan mereka, Buyback, yang mendukung lebih dari 7.000 dealer otomotif UKM di seluruh negeri. Produk Buyback ini menawarkan solusi finansial bagi dealer dengan memberikan akses likuiditas yang lebih mudah, memungkinkan mereka untuk mengelola inventori mobil dengan lebih efisien.

Selain itu, layanan Broom Leasing Channeling (BLC) juga menunjukkan kinerja yang kuat, mencatatkan 2.300 transaksi dengan pendapatan mencapai US$17 juta. Broom berencana untuk memperluas operasionalnya ke wilayah Indonesia Barat dan Timur, menjangkau lebih banyak dealer di daerah yang masih kurang tersentuh oleh teknologi digital.

Misi Transformasi Digital Industri Otomotif

Pandu Adi Laras, CEO Broom, menyatakan bahwa pendanaan baru ini akan digunakan untuk mempercepat ekspansi pasar, memperkuat tim, serta mengembangkan kemitraan strategis yang mendukung transformasi digital industri otomotif. Pandu menegaskan bahwa misi Broom adalah mengatasi tantangan yang selama ini dihadapi dealer mobil bekas, seperti keterbatasan opsi pembiayaan dan kurangnya integrasi digital dalam pengelolaan inventori kendaraan.

"Kami sangat bersemangat dengan dukungan yang diberikan oleh para investor kami. Pendanaan ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan mereka terhadap visi kami, tetapi juga akan memungkinkan Broom untuk membawa solusi digital yang lebih inklusif bagi dealer-dealer di seluruh Indonesia," ujar Pandu.

Ia juga menekankan bahwa sektor otomotif masih menghadapi tantangan besar terkait opsi pembiayaan yang usang dan lambatnya adopsi teknologi digital. Broom bertujuan untuk mengatasi masalah ini dengan menyediakan platform yang komprehensif dan terintegrasi, termasuk akses ke layanan pembiayaan yang lebih fleksibel dan inovatif.

Untuk memperkuat ekosistem otomotif yang didukung oleh teknologi, Broom juga berencana untuk mengintegrasikan API dengan 23 perusahaan multifinance. Langkah ini akan mempermudah proses transaksi bagi dealer dan konsumen, memberikan akses yang lebih luas kepada produk-produk keuangan yang relevan.

"Kami optimis bahwa dengan dukungan dari mitra-mitra strategis kami, baik dari sektor keuangan maupun teknologi, Broom dapat mempercepat pertumbuhan industri otomotif digital di Indonesia dan menjadi pemimpin di sektor ini," tambah Pandu.

Terkini