Berkah Pertamina: UMKM Lombok Raih Kesempatan Emas di Pertamina Grand Prix

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:38:25 WIB

Lombok - Sebanyak 60 kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkesempatan hadir dalam ajang balap motor internasional, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024. Kelompok-kelompok ini tergabung dalam Rumah BUMN Lombok Timur, mitra binaan Pertamina.

Para mitra binaan tersebut akan menyediakan souvenir serta produk makanan dan minuman bagi pengunjung di kawasan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.

Salah satu peserta, D'etnick Istana Mutiara Lombok, menjual souvenir yang banyak diminati wisatawan. Janual Aidi, pemilik D'etnick, mengungkapkan bahwa ini adalah tahun kedua mereka berpartisipasi dalam acara tersebut.

“Tahun lalu, kami meraih pendapatan sekitar 200 juta dalam tiga hari kegiatan. Selain itu, kami juga mendapatkan jaringan usaha yang luas dari pengunjung mancanegara,” ungkap Janual pada Rabu, 25 September 2024, di Rumah BUMN Lombok Timur, Jl. TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Sandubaya, Kec. Selong, Kab. Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Baginya, kesempatan yang diberikan oleh Pertamina adalah berkah bagi keberlangsungan usaha yang dijalaninya.

"Saya berharap gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 menjadikan kami pengusaha yang tangguh dan memiliki jaringan yang lebih luas," ujarnya.

D’etnick Istana Mutiara Lombok adalah UMKM yang bergerak di bidang kriya, dengan produk utama berupa perhiasan dari Mutiara yang diikat dengan logam perak, emas, dan rhodium, serta produk turunan dari kerang mutiara. Mengusung tagline “Etnic, Elegant, Luxe, Modern Jewellery”, produk D'etnick merupakan buatan tangan (handmade) dari pengrajin lokal Lombok yang memanfaatkan Mutiara Air Laut (south sea pearls) sebagai bahan baku unggulan.

Perhiasan yang dihasilkan D’etnick mengedepankan desain etnik yang membawa cerita lokal. Selain itu, mereka juga telah memanfaatkan serbuk kulit kerang limbah kerajinan sebagai bahan kosmetik.

Pemilik usaha Kelapa Idea, Admiatun Suwendatanti, mengungkapkan bahwa kesempatan yang diberikan oleh Pertamina telah meningkatkan usahanya.

"Dampaknya sangat signifikan. Pertama, kami memperoleh pendapatan yang jauh lebih baik dari biasanya. Kedua, kami mendapatkan keuntungan dalam branding yang memperkenalkan produk secara gratis kepada wisatawan lokal maupun asing. Ketiga, kami dapat memberikan dampak positif kepada orang-orang di sekitar kami," jelas Admiatun.

Bergabungnya Kelapa Idea sebagai mitra binaan Pertamina telah mengantarkan produknya hingga ke pasar luar negeri, seperti Korea Selatan dan Malaysia.

"Sejak bergabung dengan Pertamina pada 2022 dan banyak mengikuti pameran, kami mulai dikenal dan mendapatkan pasar luar negeri, serta berbagi informasi untuk membuka jaringan dengan mitra binaan lain," tutur Admiatun.

Kelapa Idea didirikan untuk mengatasi masalah lingkungan di Desa Pohgading, terkait banyaknya limbah turunan kelapa yang tidak terkelola dan minimnya keterampilan masyarakat dalam mengolah bahan baku. Usaha ini lahir untuk memberikan solusi terhadap permasalahan limbah tersebut, dengan mengolahnya menjadi berbagai kerajinan bernilai tambah.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa dukungan Pertamina pada acara Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 bertujuan untuk mendorong kemajuan UMKM di Lombok dan UMKM nasional secara umum.

"Pada ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia, yang banyak menarik wisatawan domestik dan mancanegara, kami berharap UMKM bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan omzet, memperluas jaringan, atau bahkan Go Global untuk meraih pasar internasional," jelas Fadjar.

Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini