Pertamina Hulu Energi Berkomitmen pada Sustainable Development Goals melalui Program Wasteco di New York

Rabu, 09 Oktober 2024 | 17:16:04 WIB

NEW YORK — Program Waste to Energy for Community (Wasteco) yang diusung oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina baru-baru ini mendapat pengakuan global dalam ajang SDG Innovation Accelerator for Young Professionals 2024. Ajang ini diikuti oleh 15 perusahaan anggota United Nations Global Compact (UNGC) dengan total 16 kelompok inovator yang terdiri dari para profesional muda dari perusahaan BUMN dan swasta.

Program Wasteco merupakan bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina yang dijalankan oleh Pertamina Hulu Mahakam. Program ini mengembangkan solusi pengelolaan sampah menjadi gas metana untuk kebutuhan gas rumah tangga dan pelaku usaha UMKM di Kelurahan Manggar, Balikpapan, yang mendukung implementasi ESG perusahaan dan pencapaian SDGs, khususnya Tujuan 5, 7, 8, dan 13.

Program Wasteco telah berhasil mengolah sampah, mengurangi potensi emisi karbon, dan menghasilkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar dengan konsep ekonomi sirkular.

"Inovasi yang dilakukan PHE ini luar biasa dan sangat baik karena dapat diaplikasikan untuk berbagai macam inovasi di wilayah operasi Pertamina. Harapan saya, jika ini berhasil diterapkan di Balikpapan, maka bisa juga diterapkan di lokasi operasional Pertamina lainnya," ujar Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Ahmad Siddik Badruddin dalam acara sharing session di KJRI New York.

Inovasi PHE juga mendapatkan apresiasi dari Konsul Jenderal RI New York. "Ketika kita berbicara tentang keseimbangan, ada beberapa aspek yang terkait. Keseimbangan eksternal manusia dengan lingkungan, komunitas, dan keseimbangan internal dari sisi intelektual, emosional, dan spiritual. Apa yang dilakukan Pertamina sudah mencakup semua aspek tersebut. Ada keuntungan finansial, komunitas perusahaan, sosial, dan lingkungan yang mempengaruhi keseluruhan keseimbangan tersebut," tutur Konsul Jenderal RI New York Winanto Adi.

Delegasi PHE juga berkesempatan menghadiri UN Global Compact Leaders Summit dan melakukan sharing session dengan Persatuan Mahasiswa Indonesia Amerika Serikat (Permias), khususnya yang menggeluti bidang Sustainability Management di New York.

"Melalui Wasteco, kami mengajak masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang perubahan iklim serta optimalisasi pemanfaatan energi dari sumber daya lokal. Inovasi Wasteco dikembangkan untuk mendukung ketersediaan akses energi yang lebih terjangkau, dapat diandalkan, dan berkelanjutan dengan berbasis sumber energi baru terbarukan (EBT), sehingga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat," ujar Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita.

Program Wasteco mengintegrasikan core competency perusahaan ke dalam program dengan mengadopsi enam teknologi migas, antara lain kepala sumur (wellhead), alat ukur gas (metering), saluran dari beberapa sumur (manifold), alat pemisah (separator), saluran pipa pengiriman (delivery pipe), dan gas suar (flaring). Inovasi ini telah mendapatkan hak paten dari Kemenkumham RI sejak 14 Juni 2023, menunjukkan bahwa metode pengelolaan gas metana dari sampah organik menjadi EBT dengan adopsi teknologi migas adalah inovasi baru yang pertama di Indonesia.

Hingga Juni 2024, Program Wasteco telah didistribusikan ke 380 sambungan rumah dengan penerima manfaat lebih dari 1.500 orang dan 28 UMKM, memanfaatkan gas metana sampah sebesar 820.800 m³/tahun. Melalui Wasteco, masyarakat dapat menghemat biaya pengeluaran rumah tangga hingga Rp456 juta/tahun. Selain itu, program ini juga berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 296.356 ton CO2eq/tahun.

PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG. PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai anggota sejak Juni 2022.

Dalam ajang SDG Innovation Accelerator for Young Professionals, apresiasi berupa certificate of completion juga diberikan kepada masing-masing inovator yang telah mengikuti pembelajaran dan learning module secara online selama lebih kurang enam bulan. Apresiasi juga diberikan kepada Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita sebagai salah satu mentor dalam ajang ini.

PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. Dalam aspek Governance, PHE juga berkomitmen untuk zero tolerance on bribery dengan memastikan pencegahan fraud dilakukan dan menjaga perusahaan bebas dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandarisasi ISO 37001:2016.

PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent, baik di dalam maupun luar negeri secara profesional, untuk mewujudkan pencapaian sebagai perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmentally Friendly, Socially Responsible, dan Good Governance.

Terkini