Dari Pertamina Grand Prix ke Pasar Internasional: Berkah Pertamina untuk Dua UMKM

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20:10:26 WIB

Lombok - Sebanyak 60 kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkesempatan hadir di ajang balap motor internasional, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024. Kelompok-kelompok usaha ini tergabung dalam Rumah BUMN Lombok Timur, yang merupakan mitra binaan Pertamina.

Mitra binaan tersebut akan menyediakan berbagai souvenir, serta produk makanan dan minuman bagi para pengunjung di kawasan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.

Salah satu peserta, D'etnick Istana Mutiara Lombok, menawarkan souvenir yang diminati wisatawan. Janual Aidi, pemiliknya, mengungkapkan bahwa ini merupakan partisipasi keduanya dalam kegiatan ini.

“Tahun lalu, kami berhasil mendapatkan sekitar 200 juta dalam tiga hari. Selain itu, kami juga membangun jaringan usaha yang luas dengan beberapa pengunjung mancanegara,” jelas Janual pada Rabu, 25 September 2024, di Rumah BUMN Lombok Timur, Jl. TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Sandubaya, Kec. Selong, Kab. Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Bagi Janual, kesempatan dari Pertamina adalah berkah untuk keberlangsungan usaha yang dijalaninya.

“Saya berharap Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 dapat menjadikan kami pengusaha yang tangguh dengan jaringan yang lebih luas,” tambahnya.

D’etnick Istana Mutiara Lombok adalah UMKM yang bergerak di bidang kriya, dengan produk utama perhiasan dari Mutiara yang diikat dengan logam perak, emas, dan rhodium, serta produk turunan dari kerang mutiara. Mengusung tagline “Etnic, Elegant, Luxe, Modern Jewellery”, semua produk D'etnick merupakan buatan tangan (handmade) dari pengrajin lokal Lombok yang menggunakan bahan baku unggulan, yakni Mutiara Air Laut (south sea pearls).

Perhiasan D’etnick mengedepankan desain etnik yang menceritakan kekayaan budaya lokal. Selain itu, pemanfaatan serbuk kulit kerang limbah kerajinan sebagai bahan kosmetik juga sudah dilakukan oleh UMKM ini.

Sementara itu, pemilik usaha Kelapa Idea, Admiatun Suwendatanti, juga mengungkapkan bahwa dukungan Pertamina sangat berpengaruh positif terhadap peningkatan usaha mereka.

“Dampak yang kami rasakan sangat signifikan. Pertama, kami mendapatkan income yang lebih baik dari biasanya. Kedua, keuntungan branding yang membantu memperkenalkan produk secara gratis kepada wisatawan lokal dan asing. Ketiga, kami dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar,” ujar Admiatun.

Bergabungnya Kelapa Idea sebagai mitra binaan Pertamina telah membawa produknya menembus pasar luar negeri, termasuk Korea Selatan dan Malaysia.

“Sejak kami bergabung dengan Pertamina pada 2022 dan mengikuti berbagai pameran, produk kami mulai dikenal di pasar internasional dan membuka jaringan dengan mitra binaan lainnya,” ungkap Admiatun.

Kelapa Idea didirikan untuk mengatasi masalah lingkungan di Desa Pohgading, terkait banyaknya limbah turunan kelapa yang tidak terkelola dan minimnya keterampilan masyarakat dalam mengolah bahan baku. Usaha ini berupaya mengolah limbah tersebut menjadi kerajinan bernilai tambah.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa dukungan Pertamina pada Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 bertujuan untuk mendorong kemajuan UMKM di Lombok dan UMKM nasional secara keseluruhan.

“Dengan banyaknya wisatawan domestik dan mancanegara yang hadir, kami berharap UMKM dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan omzet, memperluas jaringan, dan bahkan meraih pasar internasional,” jelas Fadjar.

Sebagai perusahaan yang memimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan program-program yang berdampak langsung pada Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini