Apa Isi Polis Asuransi Kesehatan: Begini Cara Membacanya

Jumat, 07 Februari 2025 | 11:56:37 WIB
Isi Polis Asuransi Kesehatan

Isi polis asuransi kesehatan, termasuk penjelasan mengenai fungsinya dan cara membacanya, sangat penting untuk dipahami oleh pemegang polis asuransi ini.

Sebagaimana yang sudah diketahui, asuransi kesehatan merupakan salah satu jenis perlindungan yang banyak dipilih oleh masyarakat. 

Asuransi ini memberikan jaminan untuk menanggung sebagian atau seluruh biaya perawatan yang diperlukan jika terjadi masalah kesehatan atau penyakit.

Tentunya, polis asuransi memiliki peran agar kamu bisa memperoleh manfaat dari asuransi tersebut. Oleh karena itu, sebagai pemegang polis, kamu diharuskan untuk membayar premi secara rutin.

Lalu, apa saja yang sebenarnya tercantum dalam isi polis asuransi kesehatan ini? Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Apa Itu Polis Asuransi Kesehatan?

Sebelumnya, asuransi kesehatan dapat diartikan sebagai jenis asuransi yang memberikan perlindungan kepada tertanggung dengan mengganti biaya pengobatan yang timbul. 

Biaya yang ditanggung mencakup biaya medis, operasi atau pembedahan, obat-obatan, serta perawatan gigi.

Pada dasarnya, perusahaan asuransi akan menanggung biaya perawatan atau pengobatan tertanggung, asalkan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam polis. 

Polis asuransi kesehatan sendiri merupakan perjanjian tertulis antara perusahaan asuransi dan nasabah yang menjadi pemegang polis.

Dalam polis asuransi kesehatan, biasanya mencakup beberapa hal penting, seperti jenis penyakit yang ditanggung, jumlah uang pertanggungan, manfaat yang diberikan, hak dan kewajiban pihak asuransi, pengecualian dalam proteksi, serta prosedur pengajuan klaim.

Untuk memperoleh perlindungan dari perusahaan asuransi, pemegang polis diwajibkan untuk membayar premi asuransi kesehatan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.

Semakin tinggi biaya premi yang dibayarkan, semakin lengkap dan luas cakupan manfaat asuransi yang akan diperoleh.

Fungsi Polis Asuransi Kesehatan

Karena pentingnya sebuah polis asuransi, sangat wajar jika kamu perlu memahami seluruh isi polis asuransi yang kamu miliki. 

Pemahaman yang kurang terhadap detail yang tertulis dalam polis asuransi dapat berisiko menimbulkan kerugian di masa depan, yang seharusnya bisa dihindari.

Bagi kedua belah pihak, baik tertanggung maupun penanggung, polis asuransi memiliki fungsi masing-masing, yaitu:

1. Bagi Nasabah Pengguna Asuransi (Tertanggung)

  • Menjadi bukti tertulis mengenai jaminan penanggungan atas berbagai risiko dan penggantian kerugian yang mungkin terjadi pada tertanggung, yang tercantum dalam polis.
  • Menjadi bukti pembayaran premi yang telah diberikan kepada perusahaan asuransi sebagai pihak penanggung.
  • Menjadi bukti sah untuk menuntut penanggung, jika suatu saat perusahaan asuransi lalai atau tidak memenuhi kewajiban yang tertulis dalam polis.

2. Bagi Perusahaan Asuransi (Penanggung)

  • Menjadi bukti atau tanda terima pembayaran premi asuransi yang telah dibayarkan oleh tertanggung.
  • Menjadi bukti tertulis mengenai jaminan yang diberikan oleh perusahaan asuransi kepada tertanggung untuk membayar ganti rugi atas kerugian yang dialami tertanggung.
  • Menjadi bukti sah untuk menolak klaim atau tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh tertanggung, jika penyebab kerugian tersebut tidak memenuhi syarat yang tercantum dalam polis.

Isi Polis Asuransi Kesehatan

Penting untuk dipahami bahwa setiap polis asuransi kesehatan dapat berbeda-beda, tergantung pada kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan asuransi terkait. 

Meskipun demikian, secara umum, terdapat tiga hal utama yang biasanya tercantum dalam isi polis asuransi kesehatan, yaitu sebagai berikut.

1. Ringkasan Polis

Ringkasan polis memuat informasi penting terkait pertanggungan yang telah disepakati, yang mencakup:

  • Nama tertanggung atau peserta, pemegang polis, pihak yang berhak menerima manfaat, atau wakil ahli waris.
  • Jenis dan manfaat pertanggungan beserta tambahan yang mungkin ada.
  • Rincian premi yang harus dibayar oleh pemegang polis.
  • Daftar nilai tunai yang dijamin (jika ada).

2. Ketentuan Umum atau Ketentuan Khusus Polis

Polis asuransi kesehatan harus mencakup setidaknya ketentuan-ketentuan berikut:

  • Tanggal mulai berlakunya pertanggungan.
  • Penjelasan mengenai manfaat yang dijanjikan.
  • Cara pembayaran premi atau kontribusi.
  • Tenggang waktu (grace period) untuk pembayaran premi atau kontribusi.
  • Kurs yang digunakan dalam polis asuransi dengan mata uang asing, jika pembayaran premi atau kontribusi serta manfaat terkait dengan mata uang rupiah.
  • Waktu yang dianggap sebagai saat diterimanya pembayaran premi atau kontribusi.
  • Kebijakan perusahaan jika pembayaran premi atau kontribusi dilakukan melewati tenggang waktu yang disepakati.
  • Periode di mana perusahaan tidak dapat meninjau ulang keabsahan kontrak asuransi (incontestable period) pada produk asuransi jangka panjang.
  • Tabel nilai tunai, jika produk asuransi yang ditawarkan mengandung nilai tunai.
  • Perhitungan dividen polis atau yang sejenis, jika produk asuransi menjanjikan dividen.
  • Klausula penghentian pertanggungan, baik oleh perusahaan maupun oleh pemegang polis, tertanggung, atau peserta, termasuk syarat dan penyebabnya.
  • Syarat dan prosedur pengajuan klaim, termasuk bukti pendukung yang diperlukan.
  • Prosedur penyelesaian dan pembayaran klaim.
  • Klausula penyelesaian perselisihan, yang mencakup mekanisme penyelesaian baik di dalam pengadilan maupun di luar pengadilan, serta pemilihan tempat kedudukan penyelesaian perselisihan.
  • Ketentuan khusus polis yang biasanya bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan asuransi, yang dapat mencakup biaya kesehatan yang harus dibayar oleh pemegang polis, syarat pengecualian, dan lainnya.

3. Salinan Surat Permintaan Asuransi Kesehatan atau Formulir Pendaftaran

Saat kamu mendaftar untuk menjadi pemegang polis asuransi kesehatan, kamu diwajibkan mengisi formulir pendaftaran atau Surat Permintaan Asuransi Kesehatan. Salinan dari dokumen ini akan dimasukkan ke dalam polis sebagai bukti pendaftaran.

Contoh Polis Asuransi Kesehatan

Berikut ini contoh polis asuransi kesehatan yang mencakup:

  • Pasal I: Menjelaskan pengertian asuransi serta beberapa istilah penting yang digunakan dalam polis.
  • Pasal II: Menguraikan manfaat yang diberikan oleh asuransi.
  • Pasal III: Berisi penjelasan mengenai masa tunggu.
  • Pasal IV: Menyebutkan ketentuan terkait masa perpanjangan polis.
  • Pasal V: Menjelaskan prosedur pembayaran premi.
  • Pasal VI: Berisi ketentuan mengenai masa tenggang waktu.
  • Pasal VII: Berisi tentang masa bebas lihat (cooling off).
  • Pasal VIII: Menjelaskan waktu berakhirnya pertanggungan.
  • Pasal IX: Berisi tentang kepesertaan nasabah.
  • Pasal X: Menyebutkan ketentuan-ketentuan umum yang berlaku dalam polis.

Isinya juga bisa disusun sebagai berikut:

  • Bab I: Menjelaskan definisi dan istilah yang digunakan dalam polis asuransi kesehatan.
  • Bab II: Berisi keterangan mengenai manfaat asuransi.
  • Bab III: Memuat pengecualian umum, yaitu hal-hal yang tidak ditanggung oleh perusahaan asuransi.
  • Bab IV: Menjelaskan berbagai hal penting dalam asuransi, seperti pengajuan asuransi, penerbitan, perpanjangan, perubahan polis, mekanisme pembayaran premi, syarat dan ketentuan, wilayah jaminan asuransi, penyelesaian masalah, serta mekanisme klaim asuransi.

Cara Mempelajari Polis Asuransi Kesehatan

Membaca merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi sebagian orang. Bacaan ringan, seperti cerpen, novel, artikel, dan sejenisnya, sering menjadi hiburan untuk mengisi waktu luang atau mengusir penat. 

Namun, bagaimana dengan bacaan yang lebih berat seperti polis asuransi? Apakah kamu bisa langsung memahaminya dengan sekali baca? Bagi sebagian orang, memahami polis asuransi memang bukan hal yang mudah dan sering kali mereka merasa kesulitan. 

Namun, ada kalanya kamu perlu memahami polis asuransi kesehatan dengan baik. Berikut ini adalah 7 langkah mudah untuk mempelajari isi dari polis Asuransi Kesehatan:

1. Bacalah Terlebih Dahulu

Salah satu kebiasaan buruk yang sering terjadi adalah menerima produk asuransi begitu saja tanpa memahami polis asuransinya terlebih dahulu. 

Banyak orang merasa cukup hanya dengan mengetahui manfaat, prosedur klaim, dan jumlah premi dari produk asuransi tersebut. 

Polis asuransi memang biasanya tebal, dengan huruf kecil, dan menggunakan bahasa hukum yang sulit dipahami, sehingga seringkali membuat nasabah malas untuk membacanya.

Namun, alasan ini tidak seharusnya menghalangi kamu untuk membaca polis asuransi, yang berisi penjelasan lebih lanjut tentang produk yang kamu beli. Hal ini penting untuk menghindari kemungkinan merasa ditipu atau dipersulit oleh produk asuransi yang dipilih.

Isi polis asuransi biasanya mencakup informasi dan kesepakatan yang dibuat oleh perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang umumnya berupa perjanjian sepihak.

Setiap butir kesepakatan tersebut telah dibuat oleh perusahaan asuransi dengan pertimbangan tertentu.

2. Wajib Mengamati Ikhtisar pada Polis Asuransi Kesehatan

Hal pertama yang tidak boleh diabaikan setelah menerima polis asuransi adalah ikhtisar atau lembar pernyataan, yang biasanya terdiri dari 3 hingga 5 lembar atau lebih. 

Ikhtisar ini memuat informasi penting seperti data tertanggung, data pemegang polis, uang pertanggungan, lingkup jaminan, periode asuransi, biaya tambahan, premi, dan lain-lain.

Ikhtisar polis berisi data yang berasal dari surat permohonan asuransi yang telah diisi oleh nasabah. 

Kamu harus memeriksa polis asuransi dengan teliti, karena mungkin ada data dalam ikhtisar yang tidak sesuai dengan data yang diberikan atau penawaran yang diterima.

3. Pahami juga Glosarium Polis Asuransi Kesehatan

Sebagian besar polis asuransi mencakup halaman glosarium yang berisi definisi istilah-istilah yang digunakan dalam polis. 

Keberadaan glosarium ini bertujuan untuk memudahkan nasabah dalam memahami berbagai fungsi dan istilah asuransi yang mungkin sulit dimengerti. 

Jika ada hal yang belum jelas, perusahaan asuransi umumnya menyediakan layanan pelanggan yang siap membantu nasabah.

Berikut adalah beberapa istilah yang perlu kamu pahami dalam polis asuransi kesehatan agar perlindungan yang diberikan optimal:

  • Anuitas: Pembayaran berkala yang dilakukan oleh perusahaan asuransi selama periode yang telah ditentukan.
  • Bancassurance: Produk asuransi yang ditawarkan dan dijual melalui bank kepada nasabah bank tersebut.
  • Batas potong: Biaya yang harus ditanggung oleh pemegang polis untuk menutupi kekurangan biaya yang tidak dibayar oleh pihak asuransi.
  • Biaya akuisisi: Biaya tambahan yang dibebankan kepada nasabah pada saat penerbitan polis.
  • Cash value (nilai tunai): Jumlah uang yang akan diberikan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis.
  • Contestable period: Waktu yang diberikan kepada penanggung untuk membatalkan polis.
  • Cuti premi: Fitur dalam asuransi yang memungkinkan nasabah berhenti membayar premi untuk sementara waktu.
  • Grace period (masa tenggang): Masa tenggang yang diberikan kepada pemegang polis setelah jatuh tempo pembayaran premi.
  • Klaim: Tuntutan yang diajukan oleh pemegang polis untuk mendapatkan hak sesuai manfaat yang ditawarkan perusahaan asuransi.
  • Klausul: Pasal-pasal dalam perjanjian polis yang harus dipatuhi oleh pemegang polis dan perusahaan asuransi.
  • Lapse: Keadaan di mana polis batal atau masa efektif polis berhenti karena premi tidak dibayar hingga melewati masa tenggang.
  • Polis: Dokumen perjanjian antara penanggung (perusahaan asuransi) dan tertanggung (nasabah) yang berisi ketentuan umum dan ketentuan tambahan tentang produk asuransi.
  • Pemegang polis: Orang yang membuat perjanjian dengan perusahaan asuransi, membayar premi, dan berhak mencairkan klaim saat polis berakhir.
  • Pengecualian: Kerugian yang tidak ditanggung oleh perusahaan asuransi, seperti penyakit atau kondisi yang tidak tercakup dalam polis.
  • Premi: Pembayaran yang disetujui antara pemegang polis dan perusahaan asuransi untuk mendapatkan manfaat asuransi.
  • Risiko: Kemungkinan buruk yang dapat terjadi pada seseorang.
  • Secondary benefits: Manfaat tambahan yang dapat diperoleh di luar manfaat utama.
  • Uang pertanggungan: Jumlah uang yang harus dibayar oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis jika terjadi klaim.
  • Waiting period (masa tunggu): Periode waktu sebelum polis berlaku atau saat di mana tertanggung dapat mengajukan klaim.

4. Perhatikan Konteks Pengecualian dalam Polis Asuransi Kesehatan

Setiap polis asuransi memiliki daftar pengecualian, yaitu hal-hal yang tidak termasuk dalam perlindungan asuransi. 

Misalnya, kecelakaan yang disebabkan oleh aktivitas yang tidak ditanggung seperti olahraga ekstrem, bunuh diri, atau tindakan yang melanggar hukum. 

Namun, saat ini beberapa perusahaan asuransi mulai berusaha mengecilkan ruang lingkup pengecualian dalam produk mereka untuk memberikan perlindungan yang lebih luas.

5. Manfaatkan Masa Tenggang Polis Asuransi

Jika ada ketidaksesuaian data atau penawaran yang tercantum dalam ikhtisar polis, kamu bisa memanfaatkan masa tenggang, yang biasanya berlangsung antara 7 hingga 14 hari setelah polis diterbitkan. 

Masa ini dikenal sebagai cooling-off period, yang memberikan kesempatan bagi nasabah untuk mempelajari lebih lanjut tentang polis asuransi. 

Selama periode ini, nasabah dapat membatalkan polis tanpa dikenakan denda dan dana yang sudah dibayarkan akan dikembalikan sepenuhnya.

Namun, jika pembatalan atau perubahan polis terjadi setelah masa cooling-off period berakhir, maka kamu harus menerima konsekuensi sesuai dengan ketentuan dalam klausul polis, termasuk biaya pembatalan. 

Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa polis dengan cermat dalam periode tenggang ini.

6. Periksalah Ketentuan Polis Asuransi

Perhatikan setiap aturan yang tercantum dalam polis, termasuk syarat-syarat perlindungan yang diberikan kepada nasabah. Pastikan kondisi saat ini sesuai dengan ketentuan dalam polis yang dibeli. 

Verifikasi juga apakah rincian data pribadi yang tercantum sudah lengkap dan benar. Pastikan semua informasi yang diisi sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan.

Hal ini sangat penting karena ketepatan data dan kesesuaian dengan ketentuan polis dapat memengaruhi kelancaran saat mengajukan klaim. Jangan sampai adanya ketidaksesuaian data menjadi kendala dalam proses klaim manfaat asuransi di masa depan.

7. Polis Asuransi Bersifat Final dan Mengikat

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami ketentuan polis asuransi, terutama yang berkaitan dengan lingkup jaminan, perlindungan asuransi, fasilitas tambahan, periode asuransi, dan potongan biaya, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan staf pemasaran asuransi sebelum melanjutkan proses asuransi lebih jauh. 

Cobalah untuk meminta contoh polis terbaru, pelajari dengan seksama, dan ajukan pertanyaan mengenai istilah-istilah yang sulit dipahami. 

Bandingkan informasi yang didapatkan dengan referensi lain, seperti yang ada di internet, dan pastikan bahwa informasi tersebut sesuai dengan tujuan berasuransi kamu.

Polis asuransi bersifat final dan mengikat, yang berarti bahwa perlindungan yang tercantum dalam polis harus dipastikan sesuai dengan kebutuhan kamu. 

Bahkan, kamu bisa merancang sendiri perlindungan yang diinginkan. Untuk itu, mintalah salinan polis asuransi agar bisa dipelajari lebih mendalam di rumah.

Jika perlu, lakukan diskusi lebih lanjut dengan pihak asuransi mengenai setiap poin dalam polis. Semakin kamu memahami isi polis, semakin tepat keputusan yang dapat diambil dalam mengelola asuransi ke depannya.

Sebagai penutup, memahami isi polis asuransi kesehatan dengan baik akan membantu kamu membuat keputusan yang tepat dan memaksimalkan manfaat perlindungan yang diberikan.

Terkini