Pentingnya Laporan Arus Kas dalam Mengukur Kesehatan Keuangan Perusahaan

Rabu, 31 Juli 2024 | 17:39:14 WIB

Bagi perusahaan, laporan arus kas yang baik dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang aliran masuk dan keluar dana dalam periode tertentu. Laporan arus kas adalah salah satu laporan keuangan yang mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan arus masuk dan keluar dana perusahaan dalam periode tertentu.

Laporan ini mencakup tiga aktivitas utama, yaitu arus kas dari aktivitas operasi. Arus kas ini  merupakan aliran masuk dan keluar dana dari kegiatan operasional perusahaan. Contoh arus kas dari aktivitas operasi termasuk penerimaan dari penjualan produk atau layanan, pembayaran gaji, pembelian bahan baku, dan pembayaran tagihan pemasok.

Kemudian, ada arus kas dari aktivitas investasi, yang merupakan aliran masuk dan keluar dana dari investasi perusahaan dalam aset tetap dan investasi jangka panjang lainnya. Contoh arus kas dari aktivitas investasi termasuk pembelian atau penjualan aset tetap, investasi dalam saham, atau perolehan dan pelepasan investasi lainnya.

Lalu ada arus kas dari aktivitas pendanaan, aliran masuk dan keluar dana dari kegiatan pendanaan perusahaan, seperti penerimaan pinjaman, pembayaran utang, atau penerbitan saham baru. Contoh arus kas dari aktivitas pendanaan termasuk penerbitan obligasi, pembayaran dividen kepada pemegang saham, atau pembayaran utang.

Bagaimana Laporan Arus Kas Disusun?

Biasanya disusun dalam tiga bagian, menggambarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan. Tim keuangan perusahaan harus mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu. Transaksi ini harus dibagi menjadi tiga kategori: aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

Selain mencatat transaksi, tim keuangan juga harus menghitung saldo awal dan akhir kas perusahaan. Saldo awal kas merupakan jumlah uang tunai perusahaan pada awal periode, sedangkan saldo akhir kas adalah jumlah uang tunai pada akhir periode.

Setelah memiliki daftar transaksi dan saldo awal serta akhir kas, tim keuangan akan menyusun dengan mengelompokkan transaksi ke dalam tiga aktivitas utama: operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan ini harus sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Setelah laporan selesai disusun, manajemen perusahaan dan auditor harus mengevaluasinya untuk memastikan akurasi dan konsistensi data. Jika diperlukan, koreksi harus dilakukan sebelum laporan akhir disusun.

Arus kas yang baik memberikan berbagai manfaat penting bagi perusahaan dan pemangku kepentingan, termasuk misalnya memungkinkan perusahaan untuk memantau aliran kas dengan lebih baik. Dengan mengetahui sumber dan penggunaan kas, manajemen dapat mengidentifikasi tren dan mengambil tindakan korektif jika ada masalah likuiditas.

Selain itu, juga membantu dalam perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Dengan mengetahui proyeksi kas di masa depan, perusahaan dapat mengambil keputusan investasi dan pendanaan yang lebih cerdas.

Laporan ini dapat digunakan untuk menilai kinerja operasional perusahaan. Perusahaan dapat melihat apakah kas yang dihasilkan dari kegiatan operasional mencukupi untuk membiayai operasi sehari-hari. Manajemen dapat menggunakan laporan arus kas untuk mengambil keputusan strategis, seperti melakukan ekspansi, mengurangi hutang, atau meningkatkan investasi dalam aset tetap.

Arus kas yang dilaporkan dengan baik dapat memberikan transparansi kepada pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham, kreditor, dan regulator. Laporan ini membantu para pemangku kepentingan memahami kinerja keuangan perusahaan dan mengukur tingkat risiko.

Jenis-jenis

Laporan arus kas mencatat aliran masuk dan keluar dana dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan dalam periode tertentu. Berikut adalah jenis-jenis laporan yang umum.

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Laporan arus kas dari aktivitas operasi mencatat aliran masuk dan keluar dana dari kegiatan operasional perusahaan. Aktivitas operasi mencakup transaksi sehari-hari yang terkait dengan penjualan produk atau layanan, pembayaran gaji karyawan, pembayaran dan penerimaan dari pemasok, serta pembayaran pajak.

Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah penerimaan kas dari penjualan produk atau layanan kepada pelanggan, dan pembayaran kas kepada pemasok atas pembelian bahan baku atau inventaris. Kemudian, ada pembayaran kas untuk biaya operasional seperti gaji, sewa, dan utilitas, dan penerimaan kas dari dividen dan bunga atas investasi.

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Laporan arus kas dari aktivitas investasi mencatat aliran masuk dan keluar dana dari investasi jangka panjang perusahaan. Aktivitas investasi mencakup transaksi yang terkait dengan aset tetap dan investasi jangka panjang lainnya.

Beberapa contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah penerimaan kas dari penjualan aset tetap seperti tanah, bangunan, atau mesin, dan pembayaran kas untuk pembelian aset tetap baru. Lalu ada penerimaan kas dari penjualan saham atau surat berharga lainnya, dan pembayaran kas untuk investasi dalam saham atau surat berharga lainnya.

3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)
Laporan arus kas dari aktivitas pendanaan mencatat aliran masuk dan keluar dana dari kegiatan pendanaan perusahaan. Aktivitas pendanaan mencakup transaksi yang terkait dengan modal perusahaan dan pinjaman.

Beberapa contoh arus kas dari aktivitas pendanaan adalah penerimaan kas dari penerbitan saham baru, pembayaran kas kepada pemegang saham sebagai dividen. Kemudian ada penerimaan kas dari penerbitan obligasi atau pinjaman jangka panjang, dan pembayaran kas untuk melunasi utang atau mengurangi hutang.

4. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow)
Arus kas bersih adalah selisih antara total arus kas masuk dan total arus kas keluar dari ketiga aktivitas di atas. Jumlah arus kas bersih mencerminkan perubahan bersih dalam saldo kas perusahaan selama periode tertentu.

Laporan arus kas sangat penting bagi para pemangku kepentingan perusahaan, termasuk manajemen, pemegang saham, kreditor, dan investor. Dengan memahami aliran kas perusahaan, para pemangku kepentingan dapat mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan, melakukan perencanaan keuangan yang lebih baik, dan membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas.

Halaman :

Terkini