Bahaya, Wali Kota Depok Diduga Kampanye, Bawaslu Langsung Tindak Lanjut

Bahaya, Wali Kota Depok Diduga Kampanye, Bawaslu Langsung Tindak Lanjut

DEPOK - Ramai beredar sebuah rekaman video Wali Kota Depok Mohammad Idris diduga sedang ikut kampanye untuk mendukung salah satu pasangan calon (paslon). Dalam rekaman yang beredar, Idris terlihat memakai jaket dan topi warna oren.

Informasi yang didapat, kegiatan kampanye itu di lapangan futsal Perumaah Pondok Tirta Mandala, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong pada Senin 30 September malam. Video yang beredar luas itu berdurasi 1 menit 25 detik.

“Pasangan calon pada Pilkada tahun 2024 ada dua. Tapi tetap yang menang satu. Benar ya? Yang menang kudu satu, setuju?,” kata Idris dalam video tersebut, Rabu 2 Oktober 2024.

Dirinya mengakui bahwa kedatangannya ke acara tersebut adalah untuk menyosialisasikan pasangan calon nomor urut 01 yaitu Imam Budi Hartono (IBH)- Ririn Farabi Arafiq. Idris mengajak supaya warga mau bareng-bareng membangun Depok.

“Saya mohon maaf saya sedang tidak dinas sebagai wali kota, tapi masih ada jabatannya wali kota. Saya diminta datang ke sini untuk mensosialisasi dan mengajak bapak ibu untuk kita bareng-bareng kembali dan meningkatkan Kota Depok bisa lebih maju, setuju bu ya?,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Idris juga menanggapi keluhan warga soal jalan yang belum diaspal. Dia pun berjanji akan merealisasikan aspirasi warga itu.

“Persoalan yang disampaikan oleh tadi itu bagian dari persoalan kota. Jalan ternyata baru sebagian diaspal. Mudah-mudahan nanti besok pagi saya lapor sama wali kota supaya bisa diguyur sama aspal. 100 meter ya kan, ngga lebih,” ucapnya.

Menanggapi video tersebut, Ketua LSM KAPOK, Kasno mengatakan sudah melihat rekaman video tersebut. Dia pun menduga bahwa Idris sedang melakukan kampanye untuk paslon nomor urut 01.

“Kita melihat dari video tersebut, tentunya kami sebagai warga sangat menyayangkan. Seharusnya kalau beliau (wali kota) ingin turut serta berpartisipasi kampanye sebaiknya beliau mengajukan cuti baru untuk melepaskan fasilitas sebagai pejabat negara,” katanya.

Dia meyakini dugaannya bahwa wali kota sedang kampanye itu berdasarkan video yang beredar luas di masyarakat. Dia pun meminta agar Bawaslu Kota Depok melakukan tindakan atas informasi yang beredar tersebut.

“Kami melihat kalau sesuai dengan video beredar, kami menduga bahwa wali kota depok sudah berkampanye terhadap pasangan calon. Ini tentunya kembali lagi apakah Bawaslu masih punya nyali atau tidak untuk memanggil wali kota depok yang patut diduga melakukan kampanye terhadap salah satu pasangan calon,” tegasnya.

Kasno meminta agar Idris harus patuh aturan. Jika memang wali kota ingin terlibat kampanye maka sebaiknya mengajukan cuti. Sebagai pemimpin, Idris diminta memberikan contoh bagi anak buahnya dan warga Depok.

“Saran kami sebaiknya jika pejabat Negara khususnya wali kota depok ingin berpartisipasi memenangkan salah satu pasangan calon khususnya waktu kampanye beliau harus mengikuti regulasi dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam kata lain beliau seharusnya cuti terlebih dahulu. Seorang pejabat harus memberi contoh suri tauladan yang baik terhadap warga khususnya peserta Pilkada,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kota Depok, Sulastio mengaku sudah menerima informasi tersebut. Saat ini Bawaslu sedang melakukan penelusuran.
“Kami sudah menerima informasinya via DM untuk selanjutnya kami jadikan informasi awal dan lanjut penelusuran untuk melengkapi informasinya setelah itu baru kami putuskan memenuhi unsur pelanggaran/tidak,” katanya.
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index