BSDE Dapat Peringkat idAA Pefindo untuk Obligasi dan Sukuk

Peringkat idAA Pefindo untuk BSDE Obligasi dan Sukuk

Peringkat idAA Pefindo untuk BSDE Obligasi dan Sukuk
BSDE Dapat Peringkat idAA Pefindo untuk Obligasi dan Sukuk

JAKARTA - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mendapat sorotan positif dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) setelah peringkat idAA diberikan untuk obligasi berkelanjutan yang diterbitkan perusahaan. 

Penetapan peringkat ini menegaskan kekuatan posisi bisnis BSDE dalam industri properti nasional serta prospek stabil di tengah tantangan makroekonomi.

“Pefindo menetapkan peringkat idAA untuk Obligasi Berkelanjutan IV tahun 2025 yang diterbitkan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan nilai maksimum Rp2 triliun,” jelas analis Pefindo Naomi Sihombing & Yogie Perdana.

Selain obligasi konvensional, Pefindo juga memberikan peringkat idAA(sy) untuk rencana Sukuk Ijarah Berkelanjutan II tahun 2025, yang diterbitkan BSDE dengan total nilai maksimum Rp1 triliun. 

Dana hasil penerbitan kedua instrumen ini rencananya akan dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur dan modal kerja, mendukung pertumbuhan kota BSD dan proyek-proyek strategis BSDE.

Pefindo menegaskan bahwa prospek peringkat BSDE adalah stabil, mencerminkan diversifikasi produk properti yang luas, cakupan area yang besar, serta dukungan likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang kuat. Namun, lembaga pemeringkat tersebut juga menekankan adanya batasan, yakni sensitivitas industri properti terhadap perubahan kondisi makroekonomi.

Peringkat dapat meningkat apabila BSDE secara konsisten mencapai target pra-penjualan dan pendapatan dari ekspansi bisnis yang direncanakan. Peningkatan peringkat juga memungkinkan jika perusahaan mengadopsi leverage keuangan lebih konservatif. Sebaliknya, jika pendapatan, pra-penjualan, dan EBITDA berada jauh di bawah target atau perusahaan menerapkan leverage agresif untuk mendanai ekspansi, peringkat dapat diturunkan.

Sebelumnya, Direktur BSDE, Hermawan Wijaya, mengungkapkan rencana penerbitan Obligasi IV BSD dengan nilai maksimal Rp2 triliun dan Sukuk Ijarah I dengan nilai maksimal Rp1 triliun. Tujuannya adalah untuk mendukung pengembangan infrastruktur kota di BSD City dan meningkatkan modal kerja perusahaan.

“Pada tahap pertama, BSDE menargetkan perolehan dana sebesar Rp1 triliun, terdiri dari Rp500 miliar obligasi konvensional dan Rp500 miliar sukuk ijarah,” kata Hermawan beberapa waktu lalu.

Proses book building yang berlangsung hingga 4 September 2025 mendapat tanggapan positif dari para investor, menunjukkan kepercayaan pasar terhadap kinerja BSDE. Obligasi dan sukuk ini dijadwalkan listing pada 24 September 2025, dengan indikasi tingkat pengembalian sebagai berikut:

Seri A (tenor 3 tahun): 6,00%–6,75%

Seri B (tenor 5 tahun): 6,25%–7,00%

Seri C (tenor 7 tahun): 6,75%–7,50%

Peringkat idAA untuk obligasi dan idAA(sy) untuk sukuk ini menegaskan posisi BSDE sebagai pengembang properti terkemuka dengan struktur keuangan yang solid, sekaligus memberikan sinyal positif bagi investor institusi dan ritel.

Langkah ini juga mencerminkan strategi perusahaan untuk memperkuat pendanaan jangka menengah hingga panjang, sehingga proyek pengembangan BSD City dan infrastruktur pendukung dapat berjalan sesuai target. Dengan adanya rating stabil dari Pefindo, investor mendapatkan panduan kepercayaan terkait risiko dan prospek pengembalian dari instrumen obligasi dan sukuk BSDE.

Selain itu, penetapan peringkat ini menjadi indikator bahwa BSDE memiliki manajemen risiko yang baik, dapat menjaga arus kas, dan memanfaatkan dana hasil penerbitan secara optimal untuk ekspansi dan modal kerja. 

Dukungan rating dari lembaga pemeringkat seperti Pefindo juga memberikan legitimasi tambahan bagi pasar modal Indonesia dalam menilai potensi dan keamanan investasi di sektor properti.

Pefindo sendiri menekankan bahwa meski BSDE memiliki posisi bisnis yang kuat, industri properti tetap rentan terhadap fluktuasi ekonomi seperti perubahan suku bunga, inflasi, atau kondisi makro lainnya. Oleh karena itu, perusahaan diminta tetap berhati-hati dalam pengelolaan leverage dan target ekspansi.

Secara keseluruhan, peringkat idAA dari Pefindo memperkuat kepercayaan investor terhadap BSDE sekaligus menjadi salah satu tolok ukur kredibilitas perusahaan dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan proyek-proyek properti. 

Dengan strategi manajemen risiko yang tepat, penerbitan obligasi dan sukuk ini diharapkan mampu memberikan dampak positif pada pengembangan infrastruktur dan modal kerja BSDE ke depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index