Pertamina Bahas Rencana Energi Berkelanjutan dan Dampaknya pada Ekonomi di Forum Keberlanjutan 2024

Rabu, 11 September 2024 | 17:18:09 WIB

Kolaborasi adalah faktor kunci untuk mencapai keberlanjutan, mengatasi perubahan iklim, dan melaksanakan transisi energi. Kerja sama antar negara bukan hanya sebuah pilihan, tetapi merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan.

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa untuk mengatasi masalah perubahan iklim diperlukan pendekatan yang bersifat kolaboratif dan berorientasi pada kemanusiaan, yang melibatkan kerjasama antara negara maju dan negara berkembang.

“Kita harus menempatkan kemanusiaan sebagai prioritas agar proses ini tidak merugikan masyarakat kecil. Ekonomi hijau tidak hanya fokus pada perlindungan lingkungan tetapi juga pada kesejahteraan yang berkelanjutan bagi rakyat,” kata Presiden Joko Widodo saat membuka Indonesia International Sustainability Forum 2024 (IISF) pada Kamis, 5 September 2024, di JCC Senayan, Jakarta.

Dalam acara yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memaparkan bahwa strategi transisi energi yang dijalankan Pertamina bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan mencapai target net zero emission (NZE) yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.

“Strategi transisi energi Pertamina berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menghadapi tantangan energi,” ujar Nicke dalam diskusi panel tentang Advancing Energy Transition in Emerging Economies di IISF.

Nicke juga menyebutkan bahwa inisiatif transisi energi Pertamina dapat membantu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita serta memperkuat indeks modal. Pertamina telah mengalokasikan sekitar 15% dari total belanja modal (Capex) untuk mendukung transisi energi dan pengembangan portofolio bisnis rendah karbon, sebuah angka yang jauh melebihi rata-rata perusahaan energi global.

“Pertamina berkomitmen untuk mendukung pencapaian target NZE Pemerintah Indonesia pada tahun 2060, atau bahkan lebih cepat,” tegas Nicke.

Nicke menambahkan bahwa Pertamina tetap memprioritaskan ketahanan energi nasional sambil mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perusahaan menerapkan strategi pertumbuhan ganda dengan mempertahankan dan memperkuat bisnis yang ada untuk memastikan ketahanan energi, sambil juga mengembangkan bisnis rendah karbon.

Pertamina terus memperluas infrastruktur gas sebagai sumber energi utama dalam transisi energi dan mengembangkan energi panas bumi sebagai opsi ramah lingkungan terbaik di Indonesia.

“Pertamina juga berfokus pada pengembangan biofuel, teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS), dan solusi berbasis Nature-Based Solutions (NBS) yang efektif dalam mengurangi emisi,” tambah Nicke.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui pelaksanaan program-program yang secara langsung berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh aspek bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini