Strategi Bidding Google Ads

6 Strategi Bidding Google Ads agar Iklan Bisnis Efektif

6 Strategi Bidding Google Ads agar Iklan Bisnis Efektif
Strategi Bidding Google Ads

Strategi Bidding Google Ads merupakan elemen penting yang perlu dipahami oleh para pegiat bisnis yang menggunakan platform promosi berbayar seperti Google Ads atau Facebook Ads.

Strategi ini berperan dalam mengoptimalkan performa iklan, baik dari segi efisiensi biaya maupun efektivitas penayangan iklan.

Melalui penerapan strategi bidding yang tepat, Google dapat memahami tujuan spesifik dari kampanye iklan yang Anda jalankan.

Namun, jika Anda keliru dalam memilih strategi bidding, hasil iklan yang diperoleh bisa saja tidak sesuai harapan dan kurang efektif dalam mencapai target.

Untuk mendapatkan panduan yang jelas mengenai Strategi Bidding Google Ads, serta tips agar iklan bisnis Anda lebih hemat dan tepat sasaran, simak ulasan berikut ini.

Apa Itu Strategi Bidding Google Ads?

Strategi Bidding Google Ads adalah metode yang dirancang untuk mengelola anggaran harian iklan secara efektif di platform Google Ads. Dalam implementasinya, bidding ini terbagi menjadi dua jenis, yakni tanpa batas dan dengan batas tertentu.

Jika memilih tanpa batas, Google akan membelanjakan anggaran iklan secara otomatis tanpa pemberitahuan tambahan, yang meskipun praktis, berpotensi meningkatkan rasio pengeluaran.

Sebaliknya, pada strategi dengan batas tertentu, anggaran diatur secara manual sehingga Google tidak bisa melebihi batas yang ditentukan.

Meskipun lebih hemat, pendekatan ini berisiko membatasi penayangan iklan, bahkan hingga iklan tidak tayang sama sekali.

Oleh karena itu, strategi ini biasanya lebih cocok digunakan oleh mereka yang telah memiliki pengalaman dalam pengelolaan iklan digital.

Keunggulan utama dari bidding otomatis di Google Ads adalah mempermudah proses penawaran, sehingga Anda tidak perlu menebak-nebak saat menentukan bid untuk mencapai target performa tertentu.

Hal ini berbeda dengan metode bidding CPC Manual, yang mengharuskan pengelolaan bid secara manual pada grup iklan atau kata kunci tertentu.

Strategi Bidding di Google Ads yang Paling Sering Digunakan

Terdapat berbagai strategi yang dapat Anda gunakan untuk mengoptimalkan iklan di Google Ads. Jika Anda sudah memiliki pengalaman, membuat strategi secara manual yang sesuai dengan kebutuhan bisnis bisa menjadi pilihan yang efektif.

Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat Anda terapkan.

1. Maximize Clicks

Strategi ini memungkinkan Google Ads menayangkan iklan kepada audiens yang memiliki kecenderungan tinggi untuk mengkliknya. Google tidak memprioritaskan tujuan atau niat audiens, tetapi semata-mata fokus pada potensi klik.

Dengan demikian, iklan Anda akan ditampilkan kepada audiens yang memiliki kemungkinan besar untuk melakukan klik, meskipun belum tentu mereka berniat membeli produk atau layanan Anda.

Namun, perlu diingat bahwa strategi ini tidak selalu berdampak langsung pada peningkatan penjualan atau konversi. Penyebaran iklan kepada audiens yang luas lebih cocok untuk meningkatkan brand awareness.

Strategi ini membantu Anda mengumpulkan data tentang audiens, seperti pengunjung yang pernah mengakses situs Anda (previous visitors), yang dapat dimanfaatkan untuk kampanye remarketing di kemudian hari.

2. Maximize Conversions

Strategi ini merupakan pengembangan dari Maximize Clicks. Dengan Maximize Conversions, Google akan mengoptimalkan anggaran iklan untuk menghasilkan konversi sebanyak mungkin tanpa batasan biaya tertentu.

Meskipun menjanjikan hasil maksimal, strategi ini memiliki risiko pengeluaran yang besar. Google akan terus menghabiskan anggaran Anda, bahkan jika konversi yang dihasilkan nol, sampai Anda menghentikan kampanye tersebut.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan konfigurasi iklan Anda benar-benar optimal agar anggaran tidak terbuang sia-sia.

Strategi ini sangat cocok digunakan jika Anda ingin memaksimalkan hasil dengan nilai rata-rata biaya akuisisi (cost per acquisition). Namun, pastikan Anda telah mempersiapkan strategi dan target konversi yang jelas sebelum memilih pendekatan ini.

3. Enhanced Cost Per Click (CPC)

Enhanced CPC adalah salah satu strategi penawaran (bidding) yang tidak termasuk dalam kategori smart bidding milik Google.

Artinya, strategi ini sepenuhnya manual tanpa campur tangan otomatisasi dari sistem Google. Anda perlu mengelola dan mengoptimalkan setiap elemen penawaran secara mandiri.

Strategi ini merupakan pengembangan dari manual CPC, memungkinkan Anda untuk menetapkan batas maksimal biaya per klik (Cost Per Click).

Enhanced CPC cocok digunakan jika Anda ingin menjaga kendali penuh atas metrik biaya per klik dan menetapkan batasan yang sesuai dengan anggaran.

Namun, para ahli sering menganggap strategi ini kurang ideal untuk kampanye tingkat lanjut. Hal ini disebabkan oleh tingginya kebutuhan pengawasan manual, yang bisa menjadi tantangan, terutama jika Anda mengelola banyak kampanye secara bersamaan.

4. Target Cost Per Action (CPA)

Strategi Target CPA memungkinkan Anda memperoleh konversi dengan batas biaya tertentu. Dalam strategi ini, Anda menentukan nominal yang diinginkan sebagai rata-rata biaya per konversi.

Sebagai contoh, jika Anda menetapkan target CPA sebesar Rp20 ribu, Google akan mengoptimalkan iklan agar rata-rata biaya konversinya tidak melebihi jumlah tersebut.

Namun, penting untuk memastikan bahwa target CPA yang Anda tetapkan realistis. Jika targetnya terlalu rendah, iklan Anda berisiko tidak tayang sama sekali karena sistem tidak dapat menemukan peluang konversi sesuai dengan batasan tersebut.

Strategi ini biasanya lebih efektif untuk kampanye tingkat lanjut, di mana Anda telah memiliki data sebelumnya dari kampanye lain.

Dengan data ini, Anda dapat memperkirakan potensi biaya yang optimal untuk setiap konversi dan menyesuaikan target CPA Anda dengan lebih akurat.

5. Target Cost Per Mile (CPM)

Strategi Target CPM atau Cost Per Mile memungkinkan Anda menentukan batas pengeluaran untuk setiap 1.000 tayangan iklan.

Strategi ini sangat cocok jika tujuan utama Anda adalah meningkatkan kesadaran merek (brand awareness), seperti yang sering dilakukan oleh iklan televisi.

Dengan menggunakan Target CPM, iklan Anda dapat menjangkau audiens yang lebih luas dalam batasan biaya yang telah ditetapkan.

Namun, strategi ini tetap memerlukan perhitungan yang matang. Anda perlu mengetahui angka biaya yang efektif untuk kampanye Anda.

Jika Target CPM yang Anda tetapkan terlalu rendah, besar kemungkinan iklan tidak akan tayang karena tidak memenuhi standar sistem Google Ads.

Strategi ini juga terbatas pada jenis kampanye berbasis visual, seperti Google Display Network (GDN) atau YouTube Ads, karena efektivitasnya bergantung pada tayangan visual yang menarik perhatian audiens.

6. Target Return on Ads Spend (ROAS)

Strategi Target ROAS dirancang untuk memaksimalkan nilai konversi berdasarkan tingkat pengembalian investasi iklan yang Anda tentukan sebelumnya.

Berbeda dengan Target CPA, yang berfokus pada jumlah konversi dalam batas biaya tertentu, Target ROAS mengoptimalkan iklan agar menghasilkan pengembalian (return) yang sesuai dengan nilai yang Anda targetkan.

Sebagai contoh, jika Anda menetapkan Target ROAS sebesar 5x, Google akan mengoptimalkan kampanye Anda agar setiap 1 rupiah yang dikeluarkan menghasilkan 5 rupiah sebagai pengembalian.

Namun, penting untuk berhati-hati dalam menetapkan nilai Target ROAS. Jika angkanya terlalu tinggi, iklan Anda berisiko tidak tayang karena sistem sulit menemukan peluang yang sesuai dengan target tersebut.

Strategi ini sangat populer di kalangan e-commerce karena fokusnya pada pengembalian investasi, sehingga memungkinkan bisnis untuk memaksimalkan pendapatan dari biaya iklan yang dikeluarkan.

Sebagai penutup, dengan memahami dan menerapkan Strategi Bidding Google Ads yang tepat, Anda dapat mengoptimalkan performa iklan sekaligus mencapai tujuan bisnis secara efisien.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index