Virgin Australia Airlines Jadi Pelopor Penggunaan Sustainable Aviation Fuel dari Pertamina

Minggu, 29 September 2024 | 13:06:08 WIB

Bali - PT Pertamina Patra Niaga terus memperluas jangkauan distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) secara global. Virgin Australia Airlines menjadi maskapai internasional pertama yang menggunakan layanan SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai, yang ditandai dengan seremoni "First International Uplift" dalam acara Bali International Airshow di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, menyatakan bahwa penyaluran SAF pertama di Bandara Ngurah Rai menandakan kemampuan Indonesia untuk beradaptasi dengan tuntutan bauran energi di sektor penerbangan internasional. "Saat ini, SAF menjadi solusi jangka menengah untuk mengurangi jejak karbon dalam penerbangan tanpa perlu mengubah pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet," ujarnya.

Maya juga menjelaskan bahwa SAF yang disalurkan mengikuti kerangka sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-Uni Eropa (RED-EU).

Selain itu, SAF memenuhi standar internasional yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) dan telah terjamin aman sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF), yang dapat diklaim kepada International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Langkah menuju penerbangan berkelanjutan ini mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil. SAF Pertamina terdiri dari 38,43% synthetic kerosene yang dihasilkan dari minyak jelantah dan 61,57% avtur dari sumber fosil,” tambahnya.

General Manager Sustainability Virgin Australia, Fiona Walmsley, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah awal antara Indonesia dan Australia dalam mencapai target Net Zero Emission. “Dengan kolaborasi ini, Indonesia dan Australia berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon serta menerapkan solusi ramah lingkungan yang inovatif, menunjukkan tekad untuk membangun masa depan sektor aviasi yang lebih berkelanjutan,” ungkap Fiona.

Sebanyak sekitar 160 kiloliter SAF disalurkan kepada pesawat Boeing 737 Virgin Australia pada acara Bali International Airshow untuk penerbangan selama dua hari, yaitu 18 hingga 19 September 2024. Virgin Australia juga melayani rute dari Denpasar ke Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast.

SAF di Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai dikelola dengan metode chain of custody tipe mass balance, di mana avtur konvensional dicampurkan dengan bahan bakar terbarukan dalam tangki yang sama karena memiliki spesifikasi teknis serupa. Pencatatan dan pembukuan untuk avtur dan SAF dilakukan secara terpisah meskipun dicampurkan.

Penyaluran SAF ke pasar global merupakan komitmen nyata PT Pertamina Patra Niaga dalam mendorong transisi energi di sektor aviasi dan mendukung target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. SAF, yang diproduksi dari limbah, diolah bersamaan dengan bahan bakar fosil untuk menghasilkan bahan bakar sintetis rendah karbon, yang dapat mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan bahan bakar jet konvensional, dan telah disertifikasi ISCC CORSIA dan ISCC RED-EU.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa penjualan SAF kepada Virgin Australia Airlines merupakan milestone penting bagi Pertamina, membuktikan bahwa Pertamina Grup siap menjadi pemain di pasar SAF untuk penerbangan komersial internasional.

Terkini