Cara atur keuangan sebelum melahirkan adalah hal penting yang perlu diperhatikan oleh pasangan muda, terutama dari generasi milenial.
Salah satu persiapan utama adalah memastikan kondisi keuangan dalam keadaan stabil. Hal ini sangat relevan mengingat biaya persalinan sering kali membutuhkan dana yang cukup besar.
Oleh karena itu, penting bagi kamu dan pasangan untuk memahami langkah-langkah pengelolaan finansial menjelang persalinan.
Dengan perencanaan yang tepat, termasuk mempersiapkan asuransi kesehatan yang memadai, kekhawatiran terkait biaya dapat diminimalkan.
Pada dasarnya, denga menguasai cara atur keuangan sebelum melahirkan ini akan membantu kamu merasa lebih tenang dan siap menghadapi momen penting dalam hidup.
Cara Atur Keuangan sebelum Melahirkan
Ketika kamu dan pasangan mulai merencanakan kehadiran buah hati, ada berbagai hal yang perlu dipersiapkan, termasuk strategi dalam mengelola keuangan.
Bagi pasangan baru yang menyambut anak pertama, merasa bingung dalam menentukan prioritas finansial adalah hal yang wajar.
Menjadi orang tua berarti harus bijak dalam membedakan kebutuhan dari keinginan. Oleh karena itu, memahami langkah-langkah pengelolaan keuangan menjadi sangat penting.
Beberapa trik pengelolaan finansial berikut dapat membantu kamu mempersiapkan segalanya dengan lebih baik, terutama untuk memastikan kesiapan menghadapi berbagai kebutuhan.
Dengan demikian, kamu bisa lebih percaya diri dalam menerapkan cara atur keuangan sebelum melahirkan.
1. Lakukan Evaluasi Keuangan Awal
Ketika rumah tangga yang sebelumnya hanya terdiri dari dua orang akan bertambah menjadi tiga, perubahan ini pasti membawa dampak pada kondisi finansial. Hal ini menjadikan evaluasi keuangan sebagai langkah awal yang sangat penting untuk dilakukan.
Topik tentang uang sering kali menjadi bahasan sensitif, sehingga kamu dan pasangan perlu meluangkan waktu khusus untuk mendiskusikannya secara terbuka.
Mulailah dengan memeriksa daftar pemasukan dan pengeluaran secara mendetail. Pisahkan mana kebutuhan utama yang harus dipenuhi dan mana keinginan yang masih bisa ditunda.
Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi pos pengeluaran yang paling banyak menyerap anggaran, sehingga kamu bisa mencari cara untuk menghemat. M
isalnya, perhatikan langganan seperti TV berbayar atau internet. Apakah keduanya digunakan secara rutin setiap hari? Jika ternyata hanya digunakan sesekali, mempertimbangkan untuk menghentikan layanan tersebut bisa menjadi keputusan bijak.
Dana yang tadinya dialokasikan untuk langganan tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak.
2. Pastikan Dana Darurat Tetap Terjaga
Mengalokasikan dana darurat adalah salah satu elemen krusial dalam perencanaan keuangan, terutama menjelang kelahiran anak.
Dana darurat ini dirancang untuk membantu kamu menghadapi situasi tak terduga, seperti perubahan metode persalinan yang mendadak.
Idealnya, dana darurat yang disiapkan mencakup kebutuhan selama tiga tahun pertama setelah kelahiran anak. Untuk meringankan beban, mulailah menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulan secara konsisten.
Selain menabung, kamu juga bisa mempertimbangkan investasi dalam instrumen seperti reksa dana atau saham agar dana tersebut memiliki potensi untuk berkembang lebih cepat.
Agar pengelolaan lebih terstruktur, membuka rekening terpisah khusus untuk dana darurat bisa menjadi solusi yang efektif.
Selain itu, mempertimbangkan untuk memiliki produk asuransi jiwa yang sesuai juga dapat memberikan perlindungan tambahan bagi keluarga kamu di masa depan.
3. Pemeriksaan Kehamilan
Langkah berikutnya yang perlu diperhatikan adalah memastikan ketersediaan dana untuk pemeriksaan kehamilan.
Dana ini mencakup biaya konsultasi kesehatan kandungan, pemeriksaan USG, vaksinasi yang direkomendasikan untuk ibu hamil, serta suplemen dan vitamin yang dibutuhkan selama masa kehamilan.
Berdasarkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ibu hamil disarankan menjalani setidaknya empat kali pemeriksaan kandungan selama masa kehamilan.
Pemeriksaan tersebut meliputi satu kali di trimester pertama (sebelum usia kehamilan 12 minggu), satu kali saat usia kehamilan mencapai 26 minggu, satu kali lagi pada usia 32 minggu, dan terakhir saat mendekati waktu persalinan, yaitu pada usia kehamilan 36 hingga 38 minggu.
Namun, di Indonesia, sebagian besar dokter kandungan menyarankan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan lebih sering, yaitu sekitar 8 hingga 10 kali selama kehamilan.
Biasanya, pemeriksaan dilakukan satu kali per bulan saat usia kandungan berada di antara 4 hingga 28 minggu, kemudian meningkat menjadi satu kali setiap dua minggu antara usia kehamilan 28 hingga 36 minggu, dan akhirnya dilakukan setiap minggu setelah usia kandungan melewati 36 minggu.
Tentu saja, frekuensi pemeriksaan ini dapat disesuaikan dengan kondisi spesifik setiap calon ibu.
4. Perlengkapan Bayi
Mempersiapkan perlengkapan bayi sering kali menjadi bagian yang paling menggembirakan, namun jika tidak dilakukan dengan hati-hati, bisa menjadi ancaman bagi anggaran keuangan.
Apalagi ketika jenis kelamin bayi sudah diketahui, keinginan untuk segera membeli berbagai barang sering kali sulit dibendung.
Agar tidak terjebak dalam pengeluaran yang berlebihan, penting untuk membuat daftar kebutuhan terlebih dahulu sebelum berbelanja perlengkapan bayi. Hal ini akan membantu kamu tetap fokus pada barang-barang yang benar-benar diperlukan.
Kamu juga bisa meminta masukan dari keluarga atau teman yang sudah berpengalaman dalam merawat bayi untuk mendapatkan gambaran tentang kebutuhan esensial.
Selain itu, manfaatkan platform belanja online yang sering menawarkan berbagai promosi menarik. Dengan berbelanja secara online, kamu bisa menemukan penawaran harga yang lebih terjangkau, sehingga anggaran bisa lebih hemat tanpa mengorbankan kualitas barang yang dibeli.
5. Seleksi Rumah Sakit Bersalin
Memilih rumah sakit bersalin adalah langkah penting yang harus dilakukan dengan bijak. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti lokasi rumah sakit, apakah dekat dengan tempat tinggal kamu atau tidak.
Pilihlah rumah sakit yang ramah untuk ibu hamil serta memiliki fasilitas medis yang lengkap dan memadai.
Selain itu, diskusikan dengan dokter terkait metode persalinan yang paling sesuai untuk kamu. Apakah memungkinkan untuk melahirkan secara normal, atau adakah kondisi medis tertentu yang mengharuskan operasi caesar?
Keputusan mengenai metode persalinan ini tidak hanya memengaruhi kenyamanan, tetapi juga biaya yang akan dikeluarkan. Oleh karena itu, mempersiapkan segala hal terkait hal ini sejak dini sangatlah penting.
6. Pertimbangkan Asuransi untuk Bayi
Bayi dan anak-anak hingga usia tujuh tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk membutuhkan perawatan medis di rumah sakit akibat berbagai penyakit, seperti bronkitis, pneumonia, demam, atau influenza.
Biaya perawatan tersebut tentu bisa menjadi beban keuangan yang cukup besar jika tidak dipersiapkan sebelumnya. Untuk itu, mendaftarkan bayi kamu ke dalam program asuransi dapat menjadi solusi yang bijak.
Dengan memiliki asuransi, kamu bisa lebih tenang karena pengeluaran yang tak terduga akibat kebutuhan medis bisa diminimalkan.
Kamu juga bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan untuk memilih proteksi yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan si kecil.
Selain itu, memiliki proteksi asuransi jiwa juga merupakan langkah penting yang perlu dipertimbangkan oleh kamu dan keluarga. Ini bukan hanya untuk melindungi bayi, tetapi juga memberikan rasa aman secara finansial bagi seluruh anggota keluarga di masa depan.
7. Tingkatkan Pendapatan Keluarga
Jika penghasilan dirasa belum mencukupi, mencari sumber pendapatan tambahan bisa menjadi solusi. Selain tetap menjalankan pekerjaan utama, kamu dapat mencoba kegiatan lain yang sesuai dengan minat dan kemampuan, seperti menjadi freelancer atau memulai bisnis online.
Saat ini, banyak platform yang menawarkan peluang untuk pekerjaan freelance atau paruh waktu, yang sebagian besar dapat dilakukan dari rumah tanpa menghabiskan terlalu banyak waktu.
Penghasilan tambahan yang kamu peroleh dapat langsung disisihkan untuk menabung, sehingga kebutuhan bayi yang akan segera hadir dalam keluarga dapat dipenuhi dengan lebih baik.
Mengelola waktu dengan baik antara pekerjaan utama, penghasilan tambahan, dan kebutuhan keluarga menjadi kunci dalam meningkatkan pendapatan tanpa mengorbankan kualitas hidup.
Dengan cara ini, kamu dan pasangan dapat lebih siap secara finansial untuk menyambut anggota baru dalam keluarga.
Sebagai penutup, dengan memahami dan menerapkan cara atur keuangan sebelum melahirkan, kamu dapat menyambut kehadiran buah hati dengan lebih tenang dan siap secara finansial.